Sebuah Kotak Permainan

/ Sabtu, 24 Juli 2010 /
–pernahkah kau kuajak memainkanya?
sebuah permainan yang mengendap
dalam sebuah kotak, dan
ketika kau buka, muncullah
sejuta khayalan melambung di setiap pandangmu.

Mungkin saja akan keluar
badut bermuka lucu, atau sepeda mini
yang kau idamkan dari kecil, atau
kurcaci yang menemanimu bermain,
lebih seru lagi –muncul aku yang datang sebagai pangeranmu.

Ya, inilah yang dapat kuberi padamu,
oh, sayangku,
sebuah kotak permainan,
yang menyimpan imajinasiku.

(2010)

Kupon harapan

/ /
Di atas meja kerjaku,
tergeletak kupon undian
–bertuliskan
: kupon undian berjuta harapan.
(2010)

Nyanyian maut

/ /
Di atas pangkuan mayat busuk ini,
ku tinggalkan jubah keemasan raja,
berkibarkibar di lengannya lagu rayu
mengajak siapa saja yang menyahut ragu.

Kini, aku duduk sendiri
menikmati candu –terbakar
menanti kabar, hingga akhirnya
menyusul mereka –menuju neraka.
(2010)

Dansa

/ /
Di laut tak bernama, biru
terdiam melukis rindunya pada angin
–yang mengalunkan ombak,
meniupi burungburung camar, dan
memainkan layarlayar perahu.

Di laut tak bernama ini, biru
kembali mendekap sepi,
terdiam menunggu
–ingin berdansa
dengan angin riang.
(2010)

Pelangi

/ /
Ketika kulihat pelangi di matamu,
ingin rasaku menuang gerimis dan kutambahkan berkas matahari.
Karna dalam riang rintik itu,
kemilau nyanyian warna ucapamu –akhirnya dapat kumengerti.
(2010)

Nyanyikan Untukku Sebuah Lagu

/ /
Nyanyikan untukku sebuah lagu
lagu yang dulu kau dan aku sering lantunkan
sebuah lagu pengantar tidur,
yang menyesakkan tiap jengkal hati
karna ku tau kau tak mungkin kembali

Nyanyikan untukku sebuah lagu
lagu yang tak akan terlupakan
sebuah lagu dalam memori ingatan
yang mengenalkan aku akan cinta
karna ku tak tak mungkin hidup tanpanya

Cukup, nyanyikan aku sebuah lagu
(2010)

Tarian kata-kata

/ /
Mungkin sanjak hanyalah tarian kata-kata
dengan pakaian aslinya daster kumuh
bajunya hitam belah pandan
celananya gelombang lusuh
sarung batik pekalongan –kelihatan
keremajaan pemakainya.

Begitu juga keterampilan tangannya
pena sambut menyambut
imaji menjadijadi.
Kemunafikan kata sedang ditarikan –pemuda
yang sudah dilatih benarbenar, tentunya

Sebabak demi sebabak –disela
selangi oleh lagu dari biduan pandai dengan katakata
yang penuh arti dan
ia gemar tari menari.
(2010)

Pengikut

Cari Blog Ini

Artikel Populer

 
Copyright © 2010 Canda Tarian Warna, All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger